Pemkot Banjarmasin Berhasil Klaim Turunkan Angka Stunting Di Kota Banjarmasin

Ibnu Sina Walikota Banjarmasin Saat Di Wawancara Awak Media

 

BANJARMASIN, Lensa Banua.– Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mengklaim berhasil menurunkan angka stunting.

Hal ini disampaikan pada acara Rembuk Stunting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin.

Acara yang berlangsung di Hotel Rattan Inn, Senin (4/11). Di hadiri langsung oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina Dan Kepala Dinas DPPKBPM Kota Banjarmasin Helfianoor.

“Dari sekitar 12.000 kasus menjadi sekitar 7.000 kasus,” kata Kepala Dinas DPPKBPM Banjarmasin, Helfianoor.

Menurut data, prevalensi stunting di Banjarmasin kini berada di angka 20,65 persen. Sementara persentase intervensi serentak 3,30 persen dari 46.600 jumlah anak.

Helfianoor menyebut bahwa peningkatan capaian Open Defecation Free (ODF) atau Stop Bebas Buang Air Besar Sembarangan, yang kini mencapai 60 persen, menjadi salah satu faktor utama dalam penurunan angka stunting ini.

“Semakin tinggi capaian ODF, semakin rendah pula risiko stunting dalam keluarga. Hal ini dikarenakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak,”jelasnya

Namun, ia juga menegaskan bahwa Pemko Banjarmasin masih memiliki pekerjaan rumah untuk terus menekan angka stunting.

“Masih ada banyak aspek yang perlu kita intervensi lebih lanjut untuk mencapai target penurunan stunting yang lebih optimal,” ujarnya.

Program intervensi ini nanti akan difokuskan pada upaya membangun kesadaran di keluarga berisiko stunting, termasuk peningkatan akses jamban sehat dan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat bagi calon pengantin.

Helfianoor menekankan bahwa perilaku penggunaan air bersih juga menjadi fokus intervensi di Banjarmasin.

“Sebagian masyarakat masih menggunakan air sungai. Karenanya, kita terus berupaya memberikan jaringan air bersih dan pemahaman kepada mereka agar bisa menyesuaikan dengan perilaku hidup sehat,” katanya.

Disisi lain, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah stunting, termasuk keterlibatan perusahaan-perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Bantuan berupa dana, telur, susu, dan kebutuhan pangan lainnya, kata Ibnu, sangat membantu dalam upaya memperbaiki gizi masyarakat.

“Kami optimis bisa terus menekan angka stunting di Banjarmasin. Akses kami ke titik-titik lokus stunting cukup cepat, sehingga intervensi bisa dilakukan dengan baik. Kader-kader Posyandu, PKK, hingga ibu-ibu Puskesmas di lapangan sangat berperan dalam kolaborasi ini,” ujar Ibnu

 

Admin

  1. Dilarang copy paste