Adakan Coaching Clinic 1, Dinas PUPR Kalsel Dampingi Kabupaten Tapin Dan HSU Untuk Penguatan Penyusunan Paket Kebijakan Sanitasi
Banjarmasin, Lensa Banua.- Dinas PUPR Prov Kalsel Bidang penyehatan lingkungan dan Air minum mengadakan Coaching clinic 1 iplementasi SSK acara berlangsung di hotel Best Western Banjarmasin. Selasa (25/6)
Acara dihadiri langsung oleh SKPD Bappeda, Dinas PUPR, Dinas DLH, Kementerian PUPR, tim teknis dan perkim acara tersebut bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada Pokja PKP Kab Tapin dan Kab HSU di mana kegiatan ini adalah salah satu pendampingan dari pusat berupa Implementasi Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
Kegiatan tersebut mengambil tema “Penguatan penyusunan paket kebijakan sanitasi pada program PPSP kabupaten Tapin dan HSU”.
Pendampingan tersebut bertujuan untuk mendapingi dua kabupaten yaitu kabupaten Hulu Sungai Utara dan kabupaten Tapin.
Disampaikan langsung oleh Nisa Rintiarni selaku staf seksi air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Prov KalSel, “Jadi untuk kegiatan hari ini adalah kegiatan coaching clinik pertama di mana mereka menyampaikan tentang kondisi sanitasi di Kabupaten mereka terkait sedotasi ini adalah air limbah persampahan dan drainase”. Ucapnya
Dengan tugasnya memberikan masukan Apa yang harus dilakukan oleh provinsi dan kabupaten kota terhadap pembangunan percepatan pembangunan sanitasi di Kabupaten HSU dan Tapin.
Dimana lanjutan dari kegiatan ini “kita mendapatkan komitmen dari kepala daerah Apa yang harus dilakukan oleh kepala daerah terhadap kegiatan sanitasi di kabupaten kota mereka kalau kita di Kalsel Membina dan mengawasi salah satu tugas kita hari ini memberikan pembinaan dan pengawasan kepada dua Kabupaten yang terpilih”. Sebutnya
“Sebenarnya kita memang ada 13 kabupaten/ kota ini sudah berjalan tahun ke-5 pendapatnya kalau kita tidak salah jadi sudah ada beberapa kabupaten/kota yang dalam bidang ini Kalau tidak salah itu untuk yang belum didampingi adalah kota Banjarmasin, Batola dan Kabupaten Tanah Laut”. Ungkapnya
Jadi Harapan Kita “Mudah-mudahan kegiatan ini salah satu untuk percepatan pembangunan sanitasi limbah dan pertambahan air yang sudah dikelola”. Harapnya
Diketahui kita memiliki salah satunya pengelolaan air limbah berupa perusahaan daerah berpendapatan dan air itu bisa diolah Karena itu adalah buangan domestik dengan cara standar.
Untuk pengelolaan air limbah perumdapal sendiri hanya di peruntukan untuk penyiraman tanaman dan ada juga yang untuk pertanian Jadi kalau untuk diperumdapal ini Kalau tidak salah itu kelasnya masih hanya untuk taman”. Katanya
“Sedangkan untuk air minum kosumsi kita perlu yang standar pelayanan minimal maksudnya standar yang memang harus kita berikan kepada masyarakat yang terbaik karena kondisi air minum kita masih bagus air baku untuk pemanfaatan dari air limbah yang diolah itu untuk saat ini memang lebih idealnya itu untuk taman”. Pungkasnya
Ebi