Peringati 74 Tahun IGTKI, Para Guru Berharap Honor Pengajar Dapat Di Tingkatkan Menjadi Di Atas UMR
Banjarmasin, Lensa Banua.- Persatuan Ikatan Guru Taman Kanak – Kanak (IGTKI), memperingati hari jadinya yang ke 74 tahun di gandeng bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Acara tersebut berlangsung di Hotel Banjarmasin Internasional yang berada di jalan A. Yani km 3,5. Selasa (11/6).
Dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah atau yang akrab disapa Acil Odah kegiatan tersebut mengusung tema: “Berkarya Bersama Meningkatkan Kesejahteraan Solidaritas dan Kompetensi Guru Taman Kanak-kanak untuk Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Berkualitas Menuju Indonesia Emas.”
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Hardiyanti, Ketua IGTKI-PGRI Banjarmasin, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdako Banjarmasin dan sebagainya. Sesuai laporan panitia bahwa dihadiri sebanyak 1.000 Guru PAUD se-Kalsel.
Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah atau akrab disapa Acil Odah yang juga Bunda PAUD Provinsi Kalsel ini menyampaikan bahwa kegiatan ini bentuk tasyakuran HUT ke-74 IGTKI-PGRI Kalsel.
“Kepada keluarga besar IGTKI-PGRI Kalsel yang kini merayakan ulang tahun atau Milad ke-74 tahun. Para Bunda PAUD semakin eksis dari tahun ke tahunnya, saya mengapresiasi dan bangga atas pengabdiannya untuk mengajar anak-anak kita,” ucap Acil Odah.
Acil Odah sangat mengapresiasi kepada guru-guru anak usia dini yang tak pernah kenal lelah dalam mengajar. Dalam hal itu, menurutnya guru sangat berperan penting dalam mendidik tunas-tunas muda bangsa untuk generasi emas di tahun 2045 mendatang.
“Semoga, semua guru paud selalu sehat dan kuat dalam berkarya bersama demi meningkatkan kesejahteraan, solidaritas serta kompetensi profesinya untuk pendidikan yang berkualitas unggul,” ucapnya.
Selama 74 tahun, Acil Odah merasa bangga atas jerih payah para guru yang memberikan kontribusinya untuk generasi bangsa di era sekarang ini.
Bunda PAUD Kalsel ini menilai, banyak pengorbanan guru PAUD selama ini mengabdi dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
“Guru PAUD itu dengan penuh kesabaran dalam mengajar anak-anak usia dini. Tema ini, sangat relevan dengan zaman sekarang dan terlebih soal pendidikan moral,” tegas Acil Odah.
Acil Odah berharap, adanya guru PAUD maka dapat menciptakan karakter anak bangsa yang bermoral, mandiri dan pandai bersosial di masyarakat.
“Tentunya, anak sekarang harus seimbang kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosial, bahkan kecerdasaan spritual. Di era digital sekarang ini, makin maju perkembangan zaman maka kita perlu meningkatkan tanggungjawab itu,” cetusnya.
Hal itu diakui oleh Noor Lailawati, Ketua IGTKI Kalsel. Selama ini, ia mengatakan bahwa pihaknya telah banyak melakukan pelatihan di berbagai daerah untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini bagi guru paud.
Sehingga, upaya IGTKI Kalsel telah memberikan surat ke sekolah-sekolah terkait untuk menunjang pendidikan PAUD tersebut. Bahkan, Lailawati menyebut ada di lembaganya kini seorang simpatisan yang jadi mentor.
“Untuk supervisi pendidikan anak usia dini baik itu swasta maupun negeri. Dengan jumlah 570 taman kanak-kanak (TK) di Kalsel tercatat sejak 1953. Sehingga kita merasa perlu mendirikan gabungan sekolah paud ini,” ujarnya.
Disisi lain ketua IGTKI kota Banjarmasin Hj. Nisfaidah. Spd., MA juga menambahkan “Alhamdulillah hari ini kegiatan hari ulang tahun di gtkl PGRI Provinsi Kalimantan Selatan yang ke 74 berjalan dengan lancar dalam hal ini beliau meminta agar kesejahteraan para guru tk dapat di tingkatkan kesejahteraannya.
“Guru PAUD atau TK khususnya selama ini gajinya bisa dibilang mungkin cukup rendah bahkan cuman ratusan ribu. Tapi alhamdulillah mereka masih bisa melaksanakan tugasnya sebagai guru”. Katanya
“Kepada pemerintah baik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat pihaknya berharap untuk bisa meningkatkan kesejahteraan guru TK melihat sama ini gajinya yang sangat minim tadi rasanya sangat miris gitu kita kan Apalagi anak usia dini TK ini yang di berikan pendidikannya itu benar-benar pendidikan yang karakter Bagaimana membentuk di awal pondasinya”. Sebutnya
“Kami sangat berharap dukungan dari pemerintah untuk bisa lebih meningkatkan lagi paling tidak kalau bisa di atas UMR”. Pungkasnya
Ebi